Posted: Thu, 28 Feb 2013 03:08:11 +0000
48 Alami Luka Ringan dan Berat

NUBRUK:
Kondisi Bus Pariwisata Mustika Mega Utama Nopol F 7263 K beberapa saat
setelah menghantam tebih di Kampung Ciloto Cipanas, Cianjur. Sebanyak 17
orang penumpangnya tewas dan 48 penumpang alami Luka ringan dan berat,
Rabu, (27/2).
CIANJUR-Kecelakaan maut
kembali terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Sebanyak 17 penumpang bus
rombongan peziarah tewas akibat bus yang ditumpanginya menghantam tebing
pembatas di tikungan Mislar Ruas Jalan Raya Ciloto KM 89, Cipanas,
Rabu, (27/2). Sedangkan sekitar 48 penumpang lainnya, mengalami luka
berat dan ringan. Seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cimacan
dan RSUD Cianjur untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan informasi yang berhasil
dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11:30 WIB. Ketika
itu, Bus Mustika Mega Utama dengan nopol F 7263 K, yang datang dari Arah
Bogor menuju Cikundul, Warungkondang, Cianjur, tiba-tiba menyerempet ke
kiri dan menabrak tebing, tepatnya di Tikungan Mislar Ruas Jalan Raya
Ciloto KM 89. Bus berpenumpang sekitar 65 orang ini, oleng, diduga
akibat rem blong. Akibatnya, 17 orang meninggal dunia, 48 orang luka
berat dan luka ringan.
Salah seorang saksi mata, Agung Budiman
(14), warga Kampung Cikemang, Desa Sukajaya, Desa Sukajaya, Bogor, pada
saat kejadian, dirinya duduk tepat di belakang sopir, Pandi (45), warga
Kampung Cibening, Desa Pamijahan, Bogor. Ketika itu, dirinya melihat
sopir bus panik dan berteriak rem blong. Dirinya sempat berlari ke
bagian belakang bus, setelah diteriaki sang sopir.
“Busnya sudah gak terarah, bolak-belok.
Saya lihat, sopirnya sudah panik, narik-narik rem tangan gak bisa-bisa,
terus sopir langsung teriak untuk pindah ke belakang bus dan langsung
nabrak. Saya gak tahu, nabrak apa,” terangnya.
Saksi mata lainnya, Muhamad Dede Sofian
Sidiq (34), warga Sukajaya, Bogor, mengaku, dirinya tidak mengetahui
persis kejadian yang menimpa dirinya dan penumpang lainnya. Namun,
dirinya merasa sebelum memasuki kawasan Cipanas, bus sudah oleng.
“Sebelum masuk Cianjur juga sudah oleng.
Saya tidak tahu kejadiannya gimana, yang saya dengar suara panik dan
teriakan dzikir dari penumpang. Kemudian, bus nabrak tebing. Di
rombongan itu, saya sama istri, Eva Nurhasanah (27), juga dua anak saya
Ahmad Raihan (5) dan Neng Tiara Tazkiya (2), Alhamdulillah selamat,
hanya luka-luka saja,” paparnya.
Sementara keterangan saksi mata di lokasi
kejadian, Asep Baron (37) warga Ciloto, mengungkapkan, sebelum
menghantam dinding pembatas, laju kendaraan bus dari arah Bogor tampak
cepat dan tidak lama kemudian bus menabrak dinding pembatas.
“Setelah saya lihat dari dekat, sebagian
penumpang sudah terlempar keluar dan terhimpit body bus serta sebagian
numpuk di bawah bus dan selokan,” katanya.
Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto
membenarkan peristiwa tersebut. Dirinya menjelaskan, dugaan sementara
kecelakaan diakibatkan oleh out of control, karena merupakan jalur
menurun dan tikungan tajam, yang membuat bus menabrak tebing pembatas.
“Tapi belum kita pastikan penyebabnya.
Jelasnya, kendaraan out of control ditambah kondisi jalan yang sudah
banyak berlubang,” tuturnya.
Dikatakannya, seluruh penumpang merupakan
rombongan peziarah dari dua kampung, yakni Kampung Bojong dan Kampung
Cikembang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Bogor. Korban langsung
dilarikan ke RS Cimacan dan RSUD Cianjur.
“Korban tewas di tempat sekitar 12 orang, meninggal di RS Cimacan 4 orang dan di RSUD Cianjur 1 orang. Jadi total 17 orang dan korban luka 28 dirujuk ke RSUD Cianjur, sisanya korban ringan di RS Cimacan,” pungkasnya.
“Korban tewas di tempat sekitar 12 orang, meninggal di RS Cimacan 4 orang dan di RSUD Cianjur 1 orang. Jadi total 17 orang dan korban luka 28 dirujuk ke RSUD Cianjur, sisanya korban ringan di RS Cimacan,” pungkasnya.
Wakapolda Jabar Kombes Pol Ricko Amelza
Dahniel menuturkan, berdasarkan pantauan serta keterangan sejumlah
saksi, penyebab sementara kecelakaan di jalur tersebut akibat out of
control. Kondisi jalan menurun dan tikungan tajam serta jalan berlubang,
membuat sopi bus hilang kendali dan akhir menabrak ke tebing pembatas.
Dikatakannya, untuk mencari penyebab
pasti peristiwa tersebut, pihaknya segera mengirimkan tim analysis
accident dari Polda Jabar. Saat ini, pihaknya fokus pada penanganan
korban, baik korban meninggal maupun luka-luka.
“Informasinya 17 meninggal, 28 luka berat
dirujuk ke RSUD Cianjur dan sisanya, 20 penumpang luka ringan. Kita
masih fokus di korban, untuk penanganan di lokasi tetap berjalan. Karena
kita segera kirimkan, tim analisis kecelakaan. Jika sudah dapat
informasinya, kita akan gelar sekaligus dengan yang laka di Gekbrong
beberapa waktu lalu. Kita belum tahu kapannya, karena analisis itu butuh
waktu,” jelas mantan Kapolres Sukabumi Kota ini.
Tidak hanya menurunkan tim analisis
kecelakaan, pihaknya juga akan segera melakukan evaluasi dengan pihak
terkait. “Jalur ini termasuk jalur rawan laka. Antisipasi kita sudah
lakukan, dengan pemasangan rambu-rambu dan penempatan petugas. Tapi
tetap saja, kaitan dengan ini, kita akan evaluasi dengan pihak terkait,
utamanya dengan dinas perhubungan setempat,” paparnya.
Terkait dengan sopir bus, yang diketahui
bernama Pandi (45), warga Kampung Cibening, Desa Pamijahan, Bogor,
dikatakannya, selamat dan kondisinya mengalami luka berat. Hingga saat
ini, belum dapat dimintai keterangannya, karena masih dalam perawatan
medis. “Tapi kita tempatkan petugas untuk pengamanan. Saat ini, sopir
dirawat di RSUD Cianjur,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cianjur
Suranto mengatakan, terkait dengan penanganan korban kecelakaan bus,
dilakukan di dua tempat, yakni RS Cimacan dan RSUD Cianjur. Hal tersebut
didasarkan pada kondisi korban sendiri.
“Untuk korban meninggal seluruhnya di
sini (RS Cimacan). Korban yang dirujuk ke RSUD Cianjur, merupakan korban
dengan kondisi luka berat, sehingga membutuhkan perawatan medis yang
lebih lengkap. Untuk penanganan korban, kita kerahkan sekitar 9-10 mobil
ambulance. Lepas ini, kita akan segera lakukan evaluasi dengan pihak
terkait,” terangnya.(zul/des)
KRONOLOGIS LAKA BUS MAUT
- Bus Pariwisata Mustika Mega Utama Nopol F 7263 K berisi rombongan peziarah meluncur dari Bogor hendak menuju tempat ziarah Cikundul Cianjur.
- Sekitar pukul 11.25 WIB, memasuki turunan Ciloto akibat jalan banyak berlubang bus berpenumpang 65 orang tersebut belak-belok menghindari jalan rusak, tapi lama-kelamaan bus tak terkendali.
- Masuk jalan Ciloto tikungan kilometer 89, tepat pukul 11:30 WIB laju bus semakin tak terkendali lagi, dan menabrak dinding sebelah kiri jalan pembatas Mislar Ruas Jalan Raya Ciloto.
- Sebanyak 17 penumpang bus tewas di tempat akibat hantaman tebing, dan 48 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan.
- Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cimacan dan RSUD Cianjur, guna mendapatkan perawatan intensif.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan