Rabu, 13 Mac 2013

Bus Tabrak Tebing, 17 Peziarah Tewas


Posted: Thu, 28 Feb 2013 03:08:11 +0000

48 Alami Luka Ringan dan Berat

NUBRUK: Kondisi Bus Pariwisata Mustika Mega Utama Nopol F 7263 K beberapa saat setelah menghantam tebih di Kampung Ciloto Cipanas, Cianjur. Sebanyak 17 orang penumpangnya tewas dan 48 penumpang alami Luka ringan dan berat, Rabu, (27/2). FOTO:DEDE SANDI MULYADI/RADAR CIANJUR
NUBRUK: Kondisi Bus Pariwisata Mustika Mega Utama Nopol F 7263 K beberapa saat setelah menghantam tebih di Kampung Ciloto Cipanas, Cianjur. Sebanyak 17 orang penumpangnya tewas dan 48 penumpang alami Luka ringan dan berat, Rabu, (27/2).

CIANJUR-Kecelakaan maut kembali terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Sebanyak 17 penumpang bus rombongan peziarah tewas akibat bus yang ditumpanginya menghantam tebing pembatas di tikungan Mislar Ruas Jalan Raya Ciloto KM 89, Cipanas, Rabu, (27/2). Sedangkan sekitar 48 penumpang lainnya, mengalami luka berat dan ringan. Seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cimacan dan RSUD Cianjur untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11:30 WIB. Ketika itu, Bus Mustika Mega Utama dengan nopol F 7263 K, yang datang dari Arah Bogor menuju Cikundul, Warungkondang, Cianjur, tiba-tiba menyerempet ke kiri dan menabrak tebing, tepatnya di Tikungan Mislar Ruas Jalan Raya Ciloto KM 89. Bus berpenumpang sekitar 65 orang ini, oleng, diduga akibat rem blong. Akibatnya, 17 orang meninggal dunia, 48 orang luka berat dan luka ringan.
Salah seorang saksi mata, Agung Budiman (14), warga Kampung Cikemang, Desa Sukajaya, Desa Sukajaya, Bogor, pada saat kejadian, dirinya duduk tepat di belakang sopir, Pandi (45), warga Kampung Cibening, Desa Pamijahan, Bogor. Ketika itu, dirinya melihat sopir bus panik dan berteriak rem blong. Dirinya sempat berlari ke bagian belakang bus, setelah diteriaki sang sopir.
“Busnya sudah gak terarah, bolak-belok. Saya lihat, sopirnya sudah panik, narik-narik rem tangan gak bisa-bisa, terus sopir langsung teriak untuk pindah ke belakang bus dan langsung nabrak. Saya gak tahu, nabrak apa,” terangnya.
Saksi mata lainnya, Muhamad Dede Sofian Sidiq (34), warga Sukajaya, Bogor, mengaku, dirinya tidak mengetahui persis kejadian yang menimpa dirinya dan penumpang lainnya. Namun, dirinya merasa sebelum memasuki kawasan Cipanas, bus sudah oleng.
“Sebelum masuk Cianjur juga sudah oleng. Saya tidak tahu kejadiannya gimana, yang saya dengar suara panik dan teriakan dzikir dari penumpang. Kemudian, bus nabrak tebing. Di rombongan itu, saya sama istri, Eva Nurhasanah (27), juga dua anak saya Ahmad Raihan (5) dan Neng Tiara Tazkiya (2), Alhamdulillah selamat, hanya luka-luka saja,” paparnya.
Sementara keterangan saksi mata di lokasi kejadian, Asep Baron (37) warga Ciloto, mengungkapkan, sebelum menghantam dinding pembatas, laju kendaraan bus dari arah Bogor tampak cepat dan tidak lama kemudian bus menabrak dinding pembatas.
“Setelah saya lihat dari dekat, sebagian penumpang sudah terlempar keluar dan terhimpit body bus serta sebagian numpuk di bawah bus dan selokan,” katanya.
Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto membenarkan peristiwa tersebut. Dirinya menjelaskan, dugaan sementara kecelakaan diakibatkan oleh out of control, karena merupakan jalur menurun dan tikungan tajam, yang membuat bus menabrak tebing pembatas.
“Tapi belum kita pastikan penyebabnya. Jelasnya, kendaraan out of control ditambah kondisi jalan yang sudah banyak berlubang,” tuturnya.
Dikatakannya, seluruh penumpang merupakan rombongan peziarah dari dua kampung, yakni Kampung Bojong dan Kampung Cikembang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Bogor. Korban langsung dilarikan ke RS Cimacan dan RSUD Cianjur.
“Korban tewas di tempat sekitar 12 orang, meninggal di RS Cimacan 4 orang dan di RSUD Cianjur 1 orang. Jadi total 17 orang dan korban luka 28 dirujuk ke RSUD Cianjur, sisanya korban ringan di RS Cimacan,” pungkasnya.
Wakapolda Jabar Kombes Pol Ricko Amelza Dahniel menuturkan, berdasarkan pantauan serta keterangan sejumlah saksi, penyebab sementara kecelakaan di jalur tersebut akibat out of control. Kondisi jalan menurun dan tikungan tajam serta jalan berlubang, membuat sopi bus hilang kendali dan akhir menabrak ke tebing pembatas.
Dikatakannya, untuk mencari penyebab pasti peristiwa tersebut, pihaknya segera mengirimkan tim analysis accident dari Polda Jabar. Saat ini, pihaknya fokus pada penanganan korban, baik korban meninggal maupun luka-luka.
“Informasinya 17 meninggal, 28 luka berat dirujuk ke RSUD Cianjur dan sisanya, 20 penumpang luka ringan. Kita masih fokus di korban, untuk penanganan di lokasi tetap berjalan. Karena kita segera kirimkan, tim analisis kecelakaan. Jika sudah dapat informasinya, kita akan gelar sekaligus dengan yang laka di Gekbrong beberapa waktu lalu. Kita belum tahu kapannya, karena analisis itu butuh waktu,” jelas mantan Kapolres Sukabumi Kota ini.
Tidak hanya menurunkan tim analisis kecelakaan, pihaknya juga akan segera melakukan evaluasi dengan pihak terkait. “Jalur ini termasuk jalur rawan laka. Antisipasi kita sudah lakukan, dengan pemasangan rambu-rambu dan penempatan petugas. Tapi tetap saja, kaitan dengan ini, kita akan evaluasi dengan pihak terkait, utamanya dengan dinas perhubungan setempat,” paparnya.
Terkait dengan sopir bus, yang diketahui bernama Pandi (45), warga Kampung Cibening, Desa Pamijahan, Bogor, dikatakannya, selamat dan kondisinya mengalami luka berat. Hingga saat ini, belum dapat dimintai keterangannya, karena masih dalam perawatan medis. “Tapi kita tempatkan petugas untuk pengamanan. Saat ini, sopir dirawat di RSUD Cianjur,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cianjur Suranto mengatakan, terkait dengan penanganan korban kecelakaan bus, dilakukan di dua tempat, yakni RS Cimacan dan RSUD Cianjur. Hal tersebut didasarkan pada kondisi korban sendiri.
“Untuk korban meninggal seluruhnya di sini (RS Cimacan). Korban yang dirujuk ke RSUD Cianjur, merupakan korban dengan kondisi luka berat, sehingga membutuhkan perawatan medis yang lebih lengkap. Untuk penanganan korban, kita kerahkan sekitar 9-10 mobil ambulance. Lepas ini, kita akan segera lakukan evaluasi dengan pihak terkait,” terangnya.(zul/des)

 KRONOLOGIS LAKA BUS MAUT

  1. Bus Pariwisata Mustika Mega Utama Nopol F 7263 K berisi rombongan peziarah meluncur dari Bogor hendak menuju tempat ziarah Cikundul Cianjur.
  2. Sekitar pukul 11.25 WIB, memasuki turunan Ciloto akibat jalan banyak berlubang bus berpenumpang 65 orang tersebut belak-belok menghindari jalan rusak, tapi lama-kelamaan bus tak terkendali.
  3. Masuk jalan Ciloto tikungan kilometer 89, tepat pukul 11:30 WIB laju bus semakin tak terkendali lagi, dan menabrak dinding sebelah kiri jalan pembatas Mislar Ruas Jalan Raya Ciloto.
  4. Sebanyak 17 penumpang bus tewas di tempat akibat hantaman tebing, dan 48 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan.
  5. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cimacan dan RSUD Cianjur, guna mendapatkan perawatan intensif.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan